Ketua Kelompok BPNT di Tonrokasi Barat Jeneponto Ngaku Minta Uang di KPM

    Ketua Kelompok BPNT di Tonrokasi Barat Jeneponto Ngaku Minta Uang di KPM
    Ket Gambar: Ilustrasi diambil dari Internet/Indonesiasatu.co.id

    JENEPONTO, SULSEL - Arfah selaku Ketua Kelompok dari Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kampung Ci'nong, Kelurahan Tonrokassi Barat, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto mengaku meminta uang kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari program pemerintah tersebut. 

    Dirinya mengakui minta uang Rp.10 ribu rupiah hingga Rp.20 ribu kepada setiap Keluarga Penerima Manfaat dari program BPNT. 

    "Betul ada permintaan uang per KPM, tapi itupun tidak ditentukan kadang ada yang bayar 10 ribu kadang juga ada yang bayar 20 ribu dan kadang juga tidak ada yang bayar, " diakunya kepada Publiksulsel.com, Selasa (23/8/2022) 

    Dia menjelaskan bahwa pungutan tersebut untuk sewa mobil yang angkut barang dan gaji tenaga orang. 

    Sebab, kata Arfa mobil yang dia gunakan adalah mobil pribadi untuk mengakut barang seperti, beras, telur dan lain-lain. 

    "Barangnya KPM itu banyak tidak bisa dia tangani kalau cuma satu orang jadi otomatis kita pakai tenaga kerja dan mobil untuk mengangkut. Berarti itu digaji dan sewa mobilnya orang pasti dikasih, " jelas Arfah. 

    Menurut Arfah, permintaan uang tersebut sudah kesepakatan dari awal. Bahwa, bagaimana sistim penyalurannya. Apakah KPM sendiri yang datang di E-Warong/agen yang ambil barangnya masing-masing atau barangnya diambil di rumahnya ketua kelompok.

    Namun, kata Arfah sekitar kurang lebih 50 persen KPM yang setuju diangkutkan barangnya dari agen ke rumah ketua kelompok nanti di rumah ketua kelompok diambil barangnya kembali.

    Alasan KPM tidak mau repot, apalagi tutur Arfah agen E-Warong cukup jauh jangkauannya ke kampung Sulurang sekitar kurang lebih 4 kilo kalau dari Ci'nong Kelurahan Tonrokassi Barat. 

    "Tabe dih, kita catat ini baik-baik posisi ketua itu tidak ada yang tercatat bilang ada gajinya. Tidak ada itu, tidak ada. Jadi keuntungannya itu selaku ketua, itu dari sewa mobil dan sopir kalau ada lebihnya, " terang Arfah

    Dia membeberkan bahwa khusus anggotanya saja banyak yang ditangani satu kelurahan. Mobil biasa mengangkut barang 4 kali sampai 5 kali, tergantung saldonya KPM yang masuk di ATMnya. 

    "Kalau banyak saldonya berarti banyak kali juga kita angkut barangnya berarti sewa mobilnya naik juga tidak mungkin 5 kali kesana ambil barang na kita kasih cuma 50 ribu, itu tidak masuk akal, " pungkasnya. 

    Penulis: Syamsir

    Editor: Cq

    jeneponto sulsel
    Syamsir

    Syamsir

    Artikel Sebelumnya

    Wabup Jeneponto Buka Semarak HUT RI ke-...

    Artikel Berikutnya

    Kian Tak Terurus, Sebuah Masjid Besar di...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Setelah Vina Cirebon, Peristiwa Meninggalnya Ghyast Pemuda Cianjur Menjadi Tanda Tanya
    Polri Tangkap Buronan Thailand Paling Dicari
    Bakamla RI Bersama Tim SAR Gabungan Temukan Korban Tenggelam di Jakarta

    Ikuti Kami